Aku Masih Lapar
Aku Masih Lapar Oleh Syafina Dewi Mashitoh Duduk di antara riuh pedagang menjajakan tahu sumedang, lemper, dan kacang Tapi aku sudah bawa jurnal Seharusnya cukup Toh, seberapa lama sebuah perjalanan? Hingga aku tiba pada jurnal kelima dengan kulit kacang berserakan Tapi perutku masih keroncongan Lemper dan mi instan tidak mengenyangkan Sekarang Hanya ada putih dan lapar Lapar dan renggang Renggang dan jauh Kenapa berhenti? Bisa tidak satu halaman lagi?