Percy Jackson And The Olympians : The Battle of The Labyrinth - Review Buku
Identitas Buku
Judul : Percy
Jackson And The Olympians : The Battle of The Labyrinth
Author : Rick Riordan
Diterjemahkan oleh PT Mizan Publika
Waah,
udah buku keempat aja yang direview. Kali ini, aku bakal review pake bahasa nonformal
aja yaah-padahal biasanya juga nonformal, hahaha-. Btw, mau cerita dulu laah, minggu pertama masa perkuliahan semester
2 udah terlewat niih, kerasa cepet banget. Yaah, kesibukan dapat melupakan
segalanya.
Oke
deh, langsung ke reviewnya.
Buku
keempat ini nyeritain Percy, ya jelas lah ya, dia kan tokoh utamanya.
Menceritakan lagi-lagi petualangan Percy, Annabeth, Grover, menyusuri labirin
yang benar-benar mematikan. Mereka harus menemukan Daedalus sebelum pasukan
Luke menemukannya. Selain itu, Grover juga harus mencari Dewa Pan, Dewa Alam
Liar, atau kalau tidak, izin pencarinya akan dicabut.
Jujur
aja, buku keempat ini seru banget. Apalagi ada tokoh Rachel dan Tyson tentu
saja yang menambah menarik suasana. Petualangan yang diceritakan semakin seru
dan tokoh-tokoh tak terduga mulai banyak bermunculan. Oya, yang paling aku suka
dari buku novel ini adalah bahasa yang digunakan. Sumpah, kayak buku itu lagi
ngomong sama kamu, kayak Percy lagi ngomong di depanmu, menceritakan semua
kejadian.
Di
buku ini ada lumayan banyak jokes
yang dilontarkan, dan lucu lhoooh. Serius. Dan yang paling lucu adalah, adegan
dimana Percy bingung saat dihadapkan dengan 2 remaja wanita. Hahaha, wanita
memang sulit dipahami, Percy.
Kelemahan?
Mungkin, kalau kalian baca dari seri pertama, nanti kalian akan menemukan
kata-kata yang diulang, bahkan ditiap buku. Misal, Percy selalu memiliki
firasat "tidak akan pernah kembali", dan itu maknanya petualangan
akan segera dimulai. Oh ya, alur cerita, yang pada awalnya dia selalu diserang
oleh monster, setelah diserang, dia akan pergi ke Perkemahan Blasteran,
kemudian di perkemahan dia akan mendapat misi, lalu dia menjalankan misi, misi
berhasil. Secara garis besar seperti itulah alurnya di tiap buku. Entah kenapa
hal-hal semacam itu menjadi kekurangan buku ini. Padahal ini nggak penting
banget.
Tapi
sesungguhnya, buku ini benar-benar keren.
Comments
Post a Comment