Semua Berawal dari Diri Sendiri


Hello, fellas. Hmm dah lama nggak bersua. Kesibukan dan kemalasan mulai melanda, haha. Materi juga nggak muncul-muncul, jadi kalo mo nulis males juga. Btw, kali ini postingannya gak sesuai PUEBI yah, males editing. Makluminlah, udah lebih dari sebulan nggak nge-blog.

Oke, postingan kali ini tentang diri sendiri. Yah, mo nulis apalagi, tiap hari keseringan ketemu sama diri sendiri. Cuma mo ngomong aja sih, kadang mikirin diri sendiri itu perlu. Kadang, menghargai diri sendiri itu perlu. Kadang, maafin diri sendiri itu perlu. Diri sendiri itu penting. Aku nggak tau kenapa aku bisa mikir kek gitu, mungkin karena keseringan sendiri kali ya jadi mikir kek gitu. Tapi beneran, genks, bukan maksud mo baper-baperan, tapi ya emang itu faktanya.

Let's think, saat kamu berada di titik paling bawah, siapa yang bisa ngangkat? Diri sendiri. Orang lain? Mereka membantu kalian untuk bangun, sisanya? Ya tetep diri sendiri. Kalau diri sendiri nggak mau bangun, bantuan yang lain tuh semacam useless gitu. Ketika kamu merasa tak pernah dihargai, mungkin mulai saat ini belajarlah untuk menghargai diri sendiri. Well, kurasa dengan cara itu akan lebih mudah membuat diri sendiri lebih berkembang lagi. Anggap penghargaan dari yang lain itu bonus.

Aku cuman mo nekanin aja, jadi mandiri, jangan banyak tergantung dengan orang lain. Saat kamu sedih, yang dapat membahagiakan ya dari kamu. Saat kamu puas, yang bahagia juga kamu. Intinya, kalo bisa dilakuin sendiri, lakukanlah selama itu dalam jalan yang benar.
Udah sih itu aja. Hah, 300 kata aja nggak nyampe, hahaha. Maklum ya, dah seret isi otakmya. Btw, minggu depan aku UTS, ngasih tau aja. Nggak perlu kalian semangatin, aku bisa nyemangatin diri sendiri kok. Love you all.

Comments

Popular posts from this blog

Hiks, Kupikir Kau Naksir Aku

Mengulas Buku Dzawin : Santri Jahil Iyah - Konsistensi dalam Komedi

Ulasan Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) - Patut untuk Ditertawakan, Hah