Percy Jackson and The Olympians : The Last Olympian - Review Buku





Identitas Buku
Judul   : Percy Jackson And The Olympians : The Last Olympian
Author : Rick Riordan

Diterjemahkan oleh PT Mizan Publika

Halo-halo, lama tak berjumpa kan ya? Well, i wish u miss me, guys, wkwk. Keknya nggak sih ya :") finally, aku berhasil menyelesaikan buku Percy Jackson yang terakhir, and u know what? Aku menyelesaikannya dalam waktu seminggu di minggu-minggu UTS, hahaha. Biasa aja kan ya? UTS memberikanku waktu lebih banyak untuk bisa membaca.

Mungkin bahasa di review kali ini nggak usah formal-formal aja kali yak. Langsung aja, bakal aku review buku ini. Kita mulai dari sinopsis novel. Buku terakhir dari seri pentalogi Percy Jackson ini menceritakan petualangan Percy Jackson, Annabeth, Grover, dan Rachel melawan penguasa Titan, Kronos. Adegan dimulai dengan kehidupan Percy di dunia fana, seperti biasa, bersama dengan Rachel. Lalu dipanggil lah Percy untuk melaksanakan sebuah misi. Diawali dengan petualangan Percy dengan Putri Andromeda, dan dilanjutkan dengan petualangan-petualangan yang lebih menegangkan. Puncaknya adalah pertarungan Percy dan Kronos di Gunung Olympia.

Dalam buku kelima ini, Percy mulai mengetahui ramalan besarnya secara keseluruhan, yang mana ia akan memutuskan keputusan yang besar, apakah ia akan mempertahankan Olympus atau malah sebaliknya, membinasakan Olympus, ketika ia menginjak umur enam belas tahun.  Dan untuk melawan Kronos, dengan ide Nico di Angelo, Percy harus berendam di Sungai Stynx untuk menyamakan kekuatan dengan Kronos. Well, apakah dengan menyamakan kekuatan itu Percy dapat mengalahkan Kronos? Keknya sih dah tau jawabannya yaa, hehe.

Secara teknis, cerita dalam buku ini udah sangat kompleks. Menurutku, temen-temen harus baca dulu buku sebelumnya, setidaknya mulai buku yang ketiga. Karena dibuku ketiga mulai diungkap masalah-masalah yang nantinya akan berhubungan dengan cerita selanjutnya. Walaupun, Percy akan menjelaskan secara singkat adegan-adegan buku sebelumnya yang berhubungan dengan buku ini, tapi tetep saja, menurutku temen-temen harus baca dulu, biar dapet feel-nya.

Dalam segi cerita, yah namanya juga buku terakhir, banyak sekali peperangan dan well, bikin aku nangis, ini beneran aku nangis, karena banyak banget pahlawan yang gugur. Sumpah, sedih bangeet. Oya, di buku kelima ini juga banyak masa lalu yang terungkap dan tentu mendukung cerita karena memiliki hubungan sebab akibat. Kalau kata Tere Liye siih, setiap peristiwa itu pasti berkelindan. Jadi, aku saran buat temen-temen waktu baca ini usahakan benar-benar dipahami yaak.

Yang aku kurang suka dari buku ini adalah, bagian kekalahan Kronos. Kurang greget kalo kataku. Walaupun sebenarnya maksud penulis itu baik, bahwa persahabatan akan mengalahkan kejahatan, tapi tetap saja, kurang greget. Mungkin karena ekspektasiku ketinggan dengan adegan yang harusnya lebih menggebu dan menderaskan lebih banyak air mata, tapi ternyata nggak. Hanya itu menurutku kurangnya. Selebihnya bagus, seperti biasa.

Pesan moral dari buku Percy Jackson? Persahabatan dan kebaikan pasti akan menang melawan kejahatan.



Comments

Popular posts from this blog

Hiks, Kupikir Kau Naksir Aku

Mengulas Buku Dzawin : Santri Jahil Iyah - Konsistensi dalam Komedi

Ulasan Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) - Patut untuk Ditertawakan, Hah