Tuju - Cersapen
Hey yooooo, kembali lagi bersama aku. Kalian
ngapain aja selama #dirumahaja?? Sudah bosan juga rindu dengan kawan-kawan? Apapun
rasanya tetap semangat mencapai tujuan yang sama. Cersapen ini mungkin bisa
jadi selingan untuk segala aktivitas. Selamat membaca.
Tuju
Urusan
sabar dialah juaranya. Masih adakah aku di relung hatinya? Entahlah, aku pun
gengsi untuk bertanya. Pikiran itu berhasil memecah fokusku dari lebarnya layar
bioskop yang sedang memutar sebuah film.
Temanku
yang satu ini mengagumiku sejak kami duduk di bangku kelas 4 SD. Bahkan, akupun
belum paham makna kata kagum tapi dia sudah mengamalkannya. Jangan kau menuduhku
aku terlalu percaya diri, dia yang selalu berkata, “Aku mengagumimu” di segala
kesempatan. Pun aku yakin dia akan membuat kesempatan jika kesempatan itu tidak
ada. Sayangnya, universitas memisahkan jarak kami. Membuatku sadar bahwa aku
kehilangan.
Setengah jam berlalu, film masih bukan
menjadi fokusku. Aku menoleh ke arahnya. Tak
mungkin aku berkata. Andai aku tahu lebih awal, masalah hati tidak akan
serumit ini.
Ketika ragu mulai membelenggu,
tangannya mengenggam tanganku meluruhkan segala rindu.
“Aku mengagumimu”.
***
Haha, namanya juga cersapen. Jangan nanya
dapat inspirasi judul dari mana, pasti kalian paham wahai para anak senja. Btw,
sebenarnya cerita awal latarnya di Gunung Guntur, tapi karena belum naik ke
sana, jadi semoga menjadi motivasi biar naik lagi. Yeah!
((anak senja)) wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk
ReplyDeleteMakasih sudah mau bersua walau aku sedikit memaksa wehehehhe
Delete