Menjamu Tamu - Puisi

 Ada yang bertamu namun bukan temu

 

Perlahan diketuknya sebuah perasaan

membangunkan yang nestapa dari pengharapan

Masih berselimut duka, pintu dibuka

Ah,

teman lama

 

Disuguhinya secangkir pilu

yang telah diseduh dengan sendu

Tambah sepiring lara kering

yang sudah lama bergeming

 

Diseruput habis yang tak manis,

meringis.

Mengiris luka yang tak kunjung reda

 

Ah rindu, harus kau bertamu?

 

Jakarta, 03 Oktober 2020

Comments

Popular posts from this blog

Hiks, Kupikir Kau Naksir Aku

Mengulas Buku Dzawin : Santri Jahil Iyah - Konsistensi dalam Komedi

Ulasan Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) - Patut untuk Ditertawakan, Hah