Posts

Gelagat Kehidupan

Matahari tidak mengeluh  Atas peluh  Menahan gemuruh Bulan tidak pernah muram  Mengusir temaram  Dalam tidurnya malam Angin tetap mengembara Walau hanya sebatangkara Dan air  Selamanya mengalir  Tidak sebentar pun menjadi banjir Di sela kehidupan Perawan seperempat jalan  Sibuk meniup awan Menebas habis hutan Manapak kayangan

Tania Selalu Cantik Ketika Damar Pulang

          Di tengah kemacetan, Damar tidak sabar ingin segera sampai rumah. Biasanya ia memilih pulang lebih malam, lebih lengang dan ramah di telinga. Tak seperti sekarang yang bergelimang riuh suara jalan. Untuk apa pula gaduh suara klakson itu, lagipula kemacetan tidak bisa diurai dengan kebisingan. Damar sangat membenci kemacetan, tapi entah mengapa kali ini ia ingin segera pulang. Sebenarnya, Tania, istri Damar, tidak pernah menuntut Damar untuk pulang cepat. Seperti mengerti bagaimana pekerjaan Damar yang membutuhkan lebih banyak waktu di kantor. Berbeda dengan para istri dari teman-teman Damar yang selalu menanyakan kepulangan mereka. Tania tidak pernah rewel soal jam pulang Damar, menanyakan jam berapa sampai di rumah, apakah ada lembur malam ini, atau berapa lama tugas di luar kota. Damar selalu mengabari Tania tentang apapun pekerjaan yang ia lakukan, mungkin karena itu Tania tidak pernah mengusik Damar. Damar selalu berkabar.      ...

Diet, Bukan Hanya Soal Kalori

     Saya pernah menempelkan kertas bertuliskan 50 di pintu sebagai pengingat bahwa saya harus menurunkan berat badan sampai timbangan menunjukkan angka yang sama. Saya pikir dengan menjalani diet, mengurangi porsi makan, hanya makan buah dan sayur, tidak makan nasi putih, dan sarapan dengan oatmeal dapat menurunkan berat badan. Nyatanya tidak, mengurangi porsi makan sama saja dengan membiarkan tubuh kelaparan, tidak makan nasi putih dan hanya makan buah serta sayur menyebabkan badan lemas karena kurangnya energi dalam tubuh. Makan oatmel? Itu adalah ide yang paling buruk ketika kita tidak benar-benar mau memakannya. Pada akhirnya, saya makan dengan porsi dan jenis makanan yang sembarangan.      Pandemi Covid-19 yang menyerang selama kurang lebih 3 tahun (2020 sampai dengan 2022) merupakan tahun yang sulit bagi kita manusia di seluruh dunia. Namun, tahun-tahun tersebut juga menjadi tahun kebangkitan bagi diri saya, setidaknya mengubah pola hidup yang saya j...

Sistem Pendidikan di Indonesia #Tentang Nilai

     Hello, It's been a long time i'm not writing. So, I just got my opinion about scoring system in Indonesian school. Actually, I regret how late i realize it. So here it is.    Sebagian dari kita pasti mikir kalau nggak setuju dengan sistem penilaian di Indonesia yang menyamaratakan standar dan semua kepandaian siswa dilihat dari nilai mereka. Betul, kita tidak bisa melihat apakah seseorang akan sukses atau mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan nilai sekolah mereka, kita tidak bisa menyatakan bahwa ranking satu kelas, satu angkatan, satu sekolah, bahkan ranking nasional pun akan menjamin "kemulusan" seseorang dalam melanjutkan jenjang selanjutnya. Namun, dari nilai (score), yang berupa angka itu, dapat menggambarkan tingkat pemahaman kita.    Pada akhirnya semuanya bisa soal angka. Mungkin buat teman-teman yang sudah bekerja cukup memahami hal ini, kita mengevaluasi data penjualan per bulan dengan angka, evaluasi kinerja pegawai dengan angka, meng...

Aku Masih Lapar

  Aku Masih Lapar Oleh Syafina Dewi Mashitoh   Duduk di antara riuh pedagang menjajakan tahu sumedang, lemper, dan kacang Tapi aku sudah bawa jurnal Seharusnya cukup Toh, seberapa lama sebuah perjalanan?   Hingga aku tiba pada jurnal kelima dengan kulit kacang berserakan Tapi perutku masih keroncongan Lemper dan mi instan tidak mengenyangkan   Sekarang Hanya ada putih dan lapar Lapar dan renggang Renggang dan jauh   Kenapa berhenti? Bisa tidak satu halaman lagi?

Harta. Tahta, Dinamika Bahasa

               “ Bro , brgkt jamber ?” “ Serah , ngikut aja ” “Ini bagus nggak ?” “ B aja ” Sering membaca atau mendengar kata-kata singkat seperti itu? Sadar atau tidak, bahasa mengalami dinamika atau perubahan dari masa ke masa. Salah satu bentuk perubahan bahasa adalah abreviasi atau proses pemendekan kata. Sebagai makhluk sosial, bahasa digunakan manusia sebagai sarana komunikasi untuk saling berinteraksi. Dinamika bahasa dapat kita lihat dari perkembangan ejaan yang terus berubah mulai dari Ejaan van Ophuysen (1901-1947) yang salah satunya bercirikan penggunaan “oe” untuk menuliskan bunyi “u”, misal pada kata “ doeloe ” dan “ akoe ” hingga pada akhirnya yang saat ini digunakan yakni Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tak luput dari dinamika, terlebih di zaman sekarang ini yang serba cepat sehingga dibutuhkan bahasa yang singkat untuk mempermudah komunikasi. Sebagai contoh ...

Dan Menetap

  Dan Menetap Oleh : Syafina Dewi Mashitoh Tidak ada rumah mewah Hanya tuan rumah yang ramah Membuat betah, walau hanya sebatas singgah   Rehat dan tersesat Aku tak ingin berangkat Belum sampai aku di tempat Ingin kembali dan tersesat   Dan menetap