Ayat-Ayat Cinta - Review Buku



Identitas buku
Judul : Ayat Ayat Cinta
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika

Buku ini pertama kali terbit pada tahun 2004, dan saya baru membacanya tahun 2017. Namun, hal itu tidak mengubah keindahan dari novel tersebut. Maksud saya adalah, ceritanya tidak kalah menarik dengan buku-buku keluaran tahun-tahun terakhir ini. Okay, akan lebih baik saya beberkan sedikit isi dari buku ini. Novel ini bercerita tentang seorang Fahri Abdullah Mahasiswa di Cairo, Mesir yang berasal dari Indonesia. Di awal cerita, dikisahkan perjuangannya melawan musim panas Mesir demi mempelajari Al-Qur’an dengan seorang guru besar. Fahri seorang yang pintar, bekerja keras dan disiplin. Jika ia bukanlah tokoh fiksi atau seorang yang benar-benar nyata, maka ia termasuk lelaki idaman saya, hahaha. Kembali ke cerita. Langsung ke kisah roman dari buku ini , jadi ia bertemu dengan Aisha, gadis bercadar yang akhirnya menjadi istrinya. Sejak ia menikah dengan Aisha, konflik cerita menjadi kompleks. Mulai dari nurul, mahasiswi yang berasal dari Indonesia pula yang ternyata mencintai Fahri. Kemudian, tuduhan yang dijatuhkan kepada Fahri yang membuatnya harus di penjara. Dan yang paling berat adalah Maria, yang boleh disebut sahabatnya yang jatuh sakit karena mengetahui bahwa Fahri telah menikah, sedang Maria pun mencintai Fahri.

Alangkah lebih baik jika teman-teman membaca sendiri buku ini, atau ternyata kalian sudah baca. Menurut saya, buku ini harus dibaca para remaja terutama remaja muslim, karena mmmmm buku ini mengajarkan kerja keras, disiplin dan tentu saja cinta. Saya sangat suka dengan karakter Fahri yang sudah saya sebut tadi, kerja keras dan disiplin. Dapat dilihat dari kebiasaanya membuat peta hidup untuk 10 tahun ke depan. Betapa disiplinnya ia. Kerja keras? Jangan ditanya, Fahri rela melawan teriknya matahari musim panas di Mesir demi menuntut ilmu. Selain itu, kita pula diajarkan cara menanggapi cinta. Makna cinta yang sebenarnya dan apa yang harus dilakukan dengan cinta itu sendiri. Untuk motivasi, cocok sekali.

Buku ini sungguh menarik dan tidak kalah dengan buku-buku lainnya. Dalam buku ini juga terdapat beberapa istilah-istilah bahasa Arab dan juga sedikit bahasa Jerman. Dari buku ini kita dapat mengetahui budaya-budaya yang ada di Mesir. Yang saya kurang suka dari buku ini adalah bagian ending yang kurang greget. Biar tau lebih lanjut, silakan baca sendiri buku Ayat-Ayat Cinta tersebut. Apakah setuju dengan saya???


26 Januari 2017
De W.

Comments

Popular posts from this blog

Hiks, Kupikir Kau Naksir Aku

Mengulas Buku Dzawin : Santri Jahil Iyah - Konsistensi dalam Komedi

Ulasan Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) - Patut untuk Ditertawakan, Hah