Karma - Sebuah Cerpen Tentang Kata

Suatu hari dua orang sahabat sedang berjalan-jalan. Mereka saling tertawa, bergurau, dan bercanda. Hingga akhirnya Andi dan Anto terlampui batas. Secara tak sengaja Andi memukul Anto karena leluconnya yang sangat lucu. Kejadian itu membuat Anto meringis kesakitan, raut muka Andi pun mulai kusut karena takut Anto akan marah. Namun, perangai seorang sahabat pastilah tidak akan ada kemarahan dari sahabatnya. Saat Andi tahu bahwa Anto tidak marah, Andi langsung lari menjauhi Anto yang bersiap-siap menyerang Andi. Anto tidak terima ditinggal pergi begitu saja, ia pun berteriak "Awas kau, Andi. Jangan lari, jatuh nanti kau ya, hahahaha"

Andi mengabaikan teriakan Anto, meliaht hal itu Anto mengejar Andi. Tapi baru beberapa langkah ia berlari, ia pun terjatuh. Mengetahui Anto terjatuh, Andi langsung berbalik dan menghampiri Anto, "Makanya, kalau berkata itu yang baik-baik, jadi kamu kan yang jatuh." "Iya, maaf, aku minta maaf, kan aku nggak tau kalau karma itu ada" " Bukan karma namanya, tapi peringatan, untung cuman lecet sedikit", kata Andi sambil menahan tawa. "Jangan mengejek kamu An, bantuin aku, dasar." "Hahaha, maaf nggak tahan. Masih bisa jalan, kan?" Anto mengangguk sebagai jawaban. "Tenang, To. Aku nggak bakal ninggalin kamu kayak tadi lagi kok", Andi tersenyum setelah membantu Anto bangkit kembali.

Merekapun berjalan kembali ke rumah sembari menikmati indahnya sawah nan masih hijau. Walaupun Anto tidak terlalu menikmati karena kakinya sakit.


Klaten, 27 November 2015

Huaaaaa, cerpen lama yang tersimpan rapi di buku harian. Setelah bongkar-bongkar menemukan cerita dua sahabat itu :)

Comments

Popular posts from this blog

Hiks, Kupikir Kau Naksir Aku

Mengulas Buku Dzawin : Santri Jahil Iyah - Konsistensi dalam Komedi

Ulasan Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) - Patut untuk Ditertawakan, Hah