Be Different, You Will be Remember

Hmmm, sebulan nggak nulis, siap-siap aja ya readers, bahasanya kaku. Well, time, kesibukan, rasa malas, membuat saya jarang nulis sebulan ini. Bahkan untuk membaca saja malas. Jangan ditanya soal baca dan nulis, nugas aja ya nih genks, males ana. Hmmmm.

Be different. Kenapa harus nulis postingan ini? Kepikiran bikin postingan ini karena saat saya berada di rooftop salah satu gedung kampus, dan kami melihat pemandangan yang berbeda dari kampus. It’s really wonderful. Bukan cantiknya yang saya pikirkan, namun karena pemandangan itu beda dari biasanya, that was what I am thingking.

Kenapa kami katakan itu pemandangannya indah? Karena kami jarang melihat pemandangan tersebut. Suatu hal yang beda, dan itu kami sebut indah. Dan dari perbedaan itulah kami tahu bahwa kampus kami pun ada sisi lain yang indah. Padahal sih, kalau dipikir-pikir masih ada yang lebih indah dan itu bukan hal yang paling indah.

Tau nggak sih? Kenapa kita ngingat satu momen? Karena momen itu beda dari momen-momen lain. Tiap hari, tiap jam, tiap menit , tiap detik, kita selalu melakukan kegiatan. Namun, tidak semua kegiatan itu kita ingat, hanya momen-momen yang ‘beda’ dari biasanya yang akan kita ingat. For example, kamu tiap hari makan, tidur, bernapas, sekolah, kuliah, dan masih banyak lagi. Namun, kamu tidak mau mengingat semua kegiatan monoton itu kan? Ya karena itu udah biasa. B aja gitu, nothing special. Kecuali mungkin pertama kali kamu masuk kuliah, pertama kali kamu masuk sekolah, pertama kali kamu makan soto, bakso, pertama kali kamu melakukan suatu kegiatan baru, it always be remember. Karena itu beda dari biasanya, termasuk momen-momen pertama kalian melakukan sesuatu. Momen yang beda itu yang akan kamu ingat, entah itu sedih, senang, deg-degan, yang penting momen pertama.

So, mungkin bias kita simpulkan, jadi beda itu asik, karena kita akan diingat. Contohnya? Anak pintar, dia diingat karena apa? Karena dia pintar, dia beda dari yang lain (read : tidak pintar). Anak nakal diingat kenapa? Ya karena kenakalannya yang beda dari yang lain. Kenapa tokoh utama dalam film dia bisa jadi tokoh utama? Ya karena dia beda dari pemain lain. Dia beda, mungkin dia lebih pemberani, pembangkang, lebih nyentrik. Sekali lagi beda.

Tapi, tetap perlu diingat, jadilah beda yang positif. Nggak mungkin dong kamu bakal nglakuin perbedaan yang negatif untuk diingat. Oh ya, dan jangan lupa, jadilah dirimu sendiri, karena jadi diri sendiri itu udah beda dari yang lain.

Lalu, apa bedanya kamu sama yang lain??


p.s. : sebenarnya nggak pingin nulis artikel ini, tapi kesambungnya sama yang ini, yaudah tulis aja.

Comments

Popular posts from this blog

Hiks, Kupikir Kau Naksir Aku

Mengulas Buku Dzawin : Santri Jahil Iyah - Konsistensi dalam Komedi

Ulasan Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) - Patut untuk Ditertawakan, Hah