Percy Jackson And The Olympians : The Sea Of Monsters - Review Buku
Identitas Buku
Judul : Percy Jackson
And The Olympians : The Sea Of Monsters
Author : Rick Riordan
Diterjemahkan oleh PT
Mizan Publika
Buku kedua dari seri pentalogi Percy Jackson ini menceritakan
kisah Percy tentu saja, dan Annabeth dalam menyelesaikan misi. Yah, walaupun
sebenarnya bukan Percy yang mendapatkan misi tersebut. Tapi dia adalah tokoh
utama, bukan? Tidak mungkin dia hanya duduk-duduk di Perkemahan Blasteran
sambil nunggu Clarrise -yang mendapatkan misi- menyelesaikan tugasnya.
Ceritanya nggak akan seru, Bung.
Perkemahan Blasteran diserang para monsters. Pohon pinus,
yang aslinya adalah Thalia, yang menjadi gerbang serta pelindung Perkemahan
mulai sekarat karena diracun. Misi utama dari buku ini adalah mencari Bulu
Domba Emas untuk menyembuhkan pohon sekarat itu dan menyelamatkan Perkemahan
Blasteran. Bukan perkara mudah mendapatkan Bulu Domba Emas itu. Kalau mudah,
cerita nggak akan seru tentu saja. Selain mencari Bulu Domba itu, Percy juga
harus menyelamatkan temannya, Grover, yang diketahui dari mimpinya bahwa Grover
dalam bahaya.
Tokoh baru yang menambah serunya cerita adalah Tyson,
teman sekolah Percy yang ternyata dia seorang Cyclop. Yang mengejutkan adalah,
ia anak Poseidon, Dewa Laut, yang artinya Tyson adalah saudara Percy.
Yang tidak akan saya lakukan dalam review kali ini adalah
membandingkan film dengan bukunya. Karena keduannya memang tidak terlalu sama.
Terutama peristiwa yang dialami sang tokoh. Saya akui bahwa film dan bukunya,
keduannya bagus dan seru. Dan saya akui saya salah membandingkan film dan
bukunya seperti yang saya lakukan pada buku pertama, karena memang keduannya
beda.
Ngomong-ngomong, apa yang perlu saya review? Saya bukan
kritikus handal, saya hanya ingin menyampaikan opini semata. Kalau dilihat dari
segi alur, lumayan seru. Yah kenapa saya bilang lumayan, karena buku ketigannya
lebih seru, hahaha. Tunggu saja reviewnya. Kalau di buku ini nggak bisa banyak
saya review, karena masalah-masalah mulai memuncak pada buku ketiga.
Mmm, mungkin hal yang terpikirkan oleh saya, yang
berhasil saya tulis di buku adalah, buku ini hampir mirip dengan Harry Potter.
Mulai dari 3 tokoh utama, yang terdiri dari 2 tokoh laki-laki dan 1 tokoh
perempuan. Kedua, tentang ramalan yang berkaitan dengan tokoh utama, Harry
Potter juga hasil ramalan lhooo. Kemudian, musuh tokoh utama yang berusaha
bangkit dari kematian, Kronos dan Voldemort, dan entah kebetulan atau enggak,
dalam kedua buku tersebut menjelaskan bahwa mereka harus menyebutkan dengan
hati-hati nama mereka, alias, lebih baik jangan sebut nama mereka agar hidupmu
aman. Kalau di Harry Potter manusia yang tidak memiliki sihir disebut
"muggles", kalau di Percy Jackson di sebut "manusia fana". Hadeeeeuh,
fana yah saya, ahahay.
Yah, mungkin itu dulu dari saya. Tunggu review buku yang
ketiga yaaa J
p.s. : Review buku pertama ada di sini
Comments
Post a Comment