Posts

Showing posts from 2019

99 Nama Cinta - Bicara Takdir

Image
Halo gaes, langsung sajalah tanpa basa basi. Kali ini kita akan mengulas film “99 Nama Cinta”. Sumber : Google Film “99 Nama Cinta” berkisah tentang kehidupan Talia yang berprofesi sebagai presenter juga produser di sebuah acara gosip. Talia merupakan seseorang yang cukup ambisius dan dia melakukan berbagai cara untuk mencapai mimpinya, bahkan tanpa disadari ia telah menyakiti orang lain. Kehidupannya mulai berubah ketika Kiblat, teman masa kecilnya, datang untuk melaksanakan wasiat sang ayah yaitu mengajari Talia mengaji. Tentu tak mudah bagi Kiblat untuk melaksanakan amanah tersebut, ditambah penolakan Talia yang cukup menyusahkannya. Untungnya, takdir bekerja dengan caranya sendiri. Aku sudah dibuat kagum dengan akting Acha Septriasa di awal film saat ia memerankan tokoh Talia yang menjadi presenter handal. Acha membawakannya dengan sangat baik dan kerennya dialog-dialognya sangat tajam. Film semakin menarik karena mengisahkan cerita dengan latar belakang “kejamnya” pe...

Bebas Mengulas "Bebas"

Image
Yo guys , balik lagi aku menulis setelah sekian lama rasa malas melanda, yah kayak biasalah. Tulisan kali ini diawali dengan curhatan ternyata nggak enak juga ya nggak punya temen hahaha. Udah digantungin di situ aja curhatannya biar penasaran gitu, haha. Kali ini, akan aku ulas film “Bebas” sekenanya karena udah dari dua minggu lalu aku nonton jadi agak-agak lupa. Dari trailernya sih menarik, sangat menarik malah. Dengan lagu “Bebas” milik Iwa K yang dijadikan sebagai ikon dari film ini lalu juga menggaet artis-artis yang cukup attractive , aku memutuskan untuk menonton film ini. Source : IMDb Pada intinya film “Bebas” menceritakan lika-liku perjuangan bagaimana para “Geng Bebas” ini reuni setelah sekian lama tak bertemu dan kemudian bernostalgia ria masa-masa SMA mereka. Yah, klasik. Di awal film cukup menarik dengan mengusung tema 90-an, bahkan sampai logat dan aksen yang pernah tenar di masa itu pun diangkat. Hmm, jadi berpikir kalau nonton ini harus bareng anak 90a...

"Cinta" yang Basi

Yo gaes, udah berapa lama aku nggak nulis? Tentu kalian tidak rindu aku. Di sini aku mau numpang curhat doang sih. Saat ini, aku sedang latsar dan ada tugas yang harus dikerjakan, tapi aku nggak bisa mikir hehehe, jadi aku mampir dulu di blog, numpang curhat gitu. Sebenernya ini nggak penting banget, dan aku nggak akan edit tulisan ini biar sesuai kaidah bahasa yang berlaku. Males cuuuuy. Oke, jadi gini. Apakah memang ada masanya dimana seseorang itu udah nggak peduli lagi soal suka dengan lawan jenis. Gimana ya bahasainnya, soal cinta, pacaran, dsb. Bahkan untuk deket sama lawan jenis aja udah males duluan. Gimana tuh? Yah, males aja gitu dengan segala hal yang berbau itu. Bahkan males sama rasa deg-degannya hahaha. Yup, aku di masa itu sekarang. Masa dimana aku nggak peduli lagi dengan yang gituan karena bagiku aku udah nggak butuh suatu perhatian. Sayangnya, temen-temen seangkatan itu kayaknya nggak ada yang sepemikiran sama aku. Jadi, merasa sendiri banget gitu hehe. Saat ...

Ulasan Dua Garis Biru

Image
Hola, kembali lagi bersama aku. Sudah lama ya kita tidak bersua, aku yakin kalian tidak merindukanku. Mungkin kedepannya aku akan selalu sambat kepada kalian tentang rasa malasku yang tiap hari melanda. Yah, beginilah aku sekarang dan inilah tulisanku hari ini. Aku akan mengulas film “Dua Garis Biru” yang sudah lama aku tunggu. Bagaimana tidak? Teaser muncul sekitar 2 atau 3 bulan sebelumnya, trailer muncul satu bulan sebelum rilis, jadilah aku dibuat penasaran. Akhirnya 11 Juli tiba, dan tadaaaa, aku nonton di hari pertama tayang, yang mana itu bukanlah hari pilihanku kalau nonton, karena rame bangeeet, Dua Garis Biru merupakan film yang disutradarai Gina S. Noer yang diperankan oleh Angga Aldi Yunanda sebagai Bima dan Adhisty Zara sebagai Dara. Bima dan Dara merupakan dua sejoli yang tengah menikmati masa-masa cintanya di akhir tahun SMA. Dara merupakan anak yang pintar dan hidupnya sangat terencana. Bima anak yang baik dan bertanggungjawab. Suatu hari mereka melakukan ...

Mengulas Film “Ghost Writer”

Image
Hei, hei. Lama lah kita tak jumpa :D Yah, saya tau kalian tidak senang. Tetapi, coba tebak, aku pun sama tidak senangnya hahaha. Bercanda teman :D Okay , dikarenakan sekarang saya tidak peka terhadap lingkungan sosial, jadilah saya hanya bisa mengomentari segala hal yang saya tonton. Film “Ghost Writer” salah satu yang akan menjadi korban nyinyiran -ku. “Ghost Writer” merupakan film garapan Bene Dion Rajaguguk, yang mana saya mengetahui dia pertama kali sebagai Stand Up Comedy -an, dan ini adalah film pertamanya. Menceritakan tentang kisah seorang penulis bernama Naya (Tatjana Saphira) yang kehabisan ide untuk novel keduanya. Namun, datang hantu bernama Galih (Ge Pamungkas) yang memberikan inspirasi cerita untuk Naya melalui kisah hidupnya yang menurut Naya cukup menarik untuk dinovelkan. Satu syarat dari Galih yang harus Naya penuhi agar novel itu terwujud yaitu tidak boleh melebih-lebihkan cerita hidupnya. Sayang, editor Naya menginginkan lebih dari itu yang memaksanya un...

Mulai Malas

Haloha, bertemu kembali bersama saya. Of course it is very not special for you , tapi saya akan mengucapkan bahwa saya sangat bahagia bisa menulis kembali. Sebenarnya banyak banget hal-hal yang bisa kutulis. Tetapi, rasa malas ini selalu melandaku ketika aku akan menulis. Mulai dari ulasan film, buku, cerpen, dan puisi, semuanya terbengkalai. Jadi, untuk kali ini aku pun tak akan hal-hal yang harus membuatku berpikir, karena males banget cuuuuuy. Gilak, pokoknya setelah beberapa bulan aku kerja, effort- ku untuk menulis sangat turun. Rasa malas itu lebih besar daripada apapun. Pokoknya pulang kerja langsung tiduran, main HP, ya gitulah. Kalaupun libur pasti kugunakan untuk nongkrong, nonton film, atau tidur. Bangun siang itu dambaanku ketika liburan. Bah, surga dunia dah tuh kalau bisa bangun siang. Yah, rasanya gitu-gitu aja sih selama beberapa bulan ini setelah aku merasakan kerja. Kerja itu asik, tapi kuliah lebih asik, waks. Okey, mungkin mingdep aku mulai nulis lagi, semo...

Bandung, Pukul Dua

Weheeey, sudah sangat lama tak berjumpa kalian. Hah, rasa malas ini memang sangat menyebalkan. Okay, aku akan unggah puisiku kesini. Jadi, here it is, my poem Bandung, Pukul Dua Resah tak jenuh bertamu di dalam dada Tak kenal bosan, tak mau pulang Hingga mata menyerah tak bisa menahan Bendungan air mata yang bahkan aku tak tahu mengapa Pukul dua, ada yang hilang di pukul dua Terbangun aku dari mimpiku Tak teringat apa itu Yang ada hanyalah aku harus menjalani kenyataanku Putih abu-abu menghiasi badanku Sebentar lagi aku bertemu dirimu Terpasang senyum terbaikku Dan kau sapa aku Kupikir kamu rindu Ternyata kamu memang seperti itu Bahkan semesta pun curiga kepadamu Mengira dia dicintaimu Sebuah kabar menggema dalam ruang, “Hei, kamu sudah menjalin ikatan?” Bandung, pukul dua Telah menjadi saksinya Semesta tertawa, “Untung aku sudah curiga” Jakarta, 30 Maret 2019

Sepi

Apa yang istimewa dari hujan? Awan hitam dan angin kencang sebagai kabar Terkadang tiba-tiba datang Tanpa diundang, tak diharapkan Apa yang istimewa dari hujan? Aku harus berusaha menghindar Memilih menepi Atau tetap berlari Apa yang istimewa dari hujan? Aku harus rela berjalan tanpa alas kaki Agar sepatuku tidak rusak lagi Tidak ada yang istimewa dari hujan Sejak kau pergi Menyisakan rindu dan sepi Hanya untukku sendiri Jakarta, 10 Februari 2019

Ulasan Film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) - Patut untuk Ditertawakan, Hah

Image
Telaaat, telat banget baru nonton film ini. Udah basi pula ya kalo mau ngulas film yang dari tahun lalu udah tayang. Ya mau gimana lagi, posisiku waktu itu lagi di rumah, cuy. Di rumah itu agak susah kalo mau jalan, harus ada temen. Bukan apa-apa, aku butuh tebengan, hahaha. Terakhir ngajak, pada nggak minat, yaudah sabar aja. Akhirnya bisa nonton deh di sini. Setelah nobar Harry Potter and The Sorcerer's Stone di Perpusnas, aku putuskan langsung cus ke bioskop deket-deket situ dan tadaaaa, nonton Milly & Mamet yang sejak dari awal sounding aku udah notice . Selain karena aku emang suka AADC, aku tertarik sama karya-karya Ernest Prakasa. Udah expect nih dengan filmnya, pasti bagus. Gambar dari google Film dengan genre drama komedi ini mengisahkan kehidupan rumah tangga Milly (Sissy Pricillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara). Mamet yang mempunyai passion di bidang masak harus bekerja sebagai kepala konveksi milik ayah Milly. Mimpi Mamet untuk memiliki sebuah rest...

Andini dan Bahar #Part2

Jadi ini part2 dari Andini dan Bahar.  Part1 ada di sini, cuuuy. Senja berikutnya Andini kembali lagi ke tempat yang sama. Hanya saja ia sekarang mmenggenggam botol, sama persis seperti yang ia terima kemarin hanya saja gulungan silinder yang ada di dalamnya berwarna lebih putih, seputih kain yang baru dibeli di pasar. Andini memandang pulau seberang dan melihat titik hitam itu lagi. Ternyata titik hitam itu datang lebih awal. Bahar datang lebih awal. Andini tersenyum tak bisa terpejam seperti biasa. Ia tak bisa merasakan pasir yang menggelikan di kakinya, ia tak bisa merasakan angin asin yang menyapanya, ia tak bisa mendengar kepak sayap yang mencari rumah. Kakinya bergerak gelisah, dadanya naik turun, napasnya cepat bergairah, menunggu ombak datang, menunggu air menyapanya. Gelombang kecil datang, napas Andini semakin menderu sejalan dengan berjalannya ombak itu. Ombak itu semakin cepat. Andini tersenyum kecut melihat arus itu kembali ke laut yang bahkan belum menyentuh uju...